Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan fenomena viral di TikTok, bukan? Salah satu kata yang sedang menjadi perbincangan hangat di platform tersebut adalah “dumes”. Kata ini sedang ramai dicari oleh netizen dan mereka penasaran dengan artinya dalam bahasa Jawa. Apa sebenarnya makna dari kata “dumes” ini?
TikTok telah menjadi wadah bagi kita untuk mengekspresikan diri dan berbagi konten kreatif. Mulai dari tarian, tantangan, hingga tren kata-kata baru yang muncul setiap hari. Tapi program TikTok tak selalu tentang hal-hal serius atau penting, kadang-kadang ada juga sesuatu yang simpel namun menarik perhatian banyak orang.
Dalam beberapa hari terakhir, netizen begitu tertarik dengan kata “dumes” yang sedang populer di TikTok. Mereka penasaran dengan arti sebenarnya dan bagaimana kata tersebut bisa mendapatkan popularitasnya secara begitu cepat. Yuk, mari kita eksplor lebih dalam mengenai arti dari kata “dumes” dalam bahasa Jawa yang sedang viral di TikTok!
That’s the introduction! It sets the stage for discussing the viral trend of the word “dumes” on TikTok and piques readers’ curiosity about its meaning in Javanese language. The use of second-person point of view engages readers directly and makes them feel involved in the topic.

Video-video TikTok menggunakan frasa “dumes” menjadi tren di platform tersebut. Banyak pengguna TikTok penasaran dengan arti sebenarnya dari kata “dumes”. Viralnya video-video tentang dumes membuat fenomena ini semakin menarik perhatian publik. Dengan adanya fenomena ini, masyarakat semakin ingin tahu apa sebenarnya arti dari dumes.
Frasa “dumes” yang sering muncul dalam video TikTok telah mencuri perhatian banyak netizen belakangan ini. Tidak hanya di Indonesia, namun juga menyebar ke berbagai negara lainnya. Meskipun demikian, masih banyak yang tidak tahu apa sebenarnya arti dari kata tersebut. Hal inilah yang membuat fenomena ini semakin menarik dan memancing rasa penasaran publik.
Begitu banyaknya video TikTok yang menggunakan frasa “dumes”, hal itu membuat orang-orang bertanya-tanya apa sebenarnya makna dari kata tersebut. Beberapa pengguna TikTok mencoba untuk mengungkapkan arti dumes melalui konten-konten mereka, tetapi ternyata tidak ada kesepakatan yang pasti mengenai definisi kata tersebut.
Dalam beberapa video, terlihat bahwa dumes memiliki makna sebagai singkatan dari “duka cita mesra”. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa dumes adalah kependekan dari “duh mas”, sebuah ekspresi dalam bahasa Jawa yang sering digunakan untuk menyampaikan rasa kagum atau keheranan.

Tidak hanya itu, beberapa netizen juga berpendapat bahwa dumes merupakan kependekan dari “dua mesin”, yang merujuk pada dua orang yang terlibat dalam video TikTok tersebut. Meskipun belum ada kesepakatan yang pasti mengenai arti sebenarnya, namun hal ini justru semakin menambah daya tarik fenomena viral TikTok dengan kata dumes.
Fenomena ini juga memunculkan berbagai spekulasi dan teori di kalangan netizen. Beberapa orang berpendapat bahwa dumes adalah sebuah kode atau simbol tertentu yang hanya dipahami oleh komunitas TikTok tertentu. Ada pula yang menyebutkan bahwa dumes adalah frasa lucu yang sengaja dibuat untuk mengundang tawa dan kebingungan.

Dalam upaya mencari arti sebenarnya dari kata dumes, banyak netizen bahkan melakukan riset sendiri melalui internet dan media sosial. Mereka membaca komentar-komentar pengguna lainnya, mencari tahu apakah ada petunjuk-petunjuk tersembunyi, atau bahkan bertanya langsung kepada pembuat konten TikTok yang menggunakan frasa tersebut.
Namun, hingga saat ini masih belum ada jawaban pasti mengenai arti kata dumes.
Makna dari frasa ‘lemes dumes’ dalam bahasa Jawa
Frasa ‘lemes dumes’ merupakan ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari di kalangan masyarakat Jawa, terutama di Yogyakarta dan sekitarnya. Frasa ini memiliki makna yang berkaitan dengan kelelahan atau keletihan secara fisik maupun mental.

Dalam penggunaannya, frasa ‘lemes dumes’ digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh yang lemah atau tidak bertenaga. Kata “lemes” sendiri merujuk pada keadaan lemah atau melemahkan, sedangkan “dumes” adalah bentuk slang dari kata “manis”. Kombinasi kedua kata ini menggambarkan perpaduan antara rasa letih dan kelelahan yang dirasakan seseorang.
Makna dari frasa ‘lemes dumes’ dapat berbeda-beda tergantung konteks penggunaannya. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan frasa tersebut:
- Setelah bekerja seharian di ladang, Pak Slamet merasakan tubuhnya lemes dumes.
- Ani sangat capek setelah bermain sepak bola seharian, dia bilang badannya lemes dumes.
- Saya merasakan lemes dumes setelah menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga.
Penggunaan frasa ‘lemes dumes’ juga sering dijumpai dalam media sosial seperti TikTok. Banyak netizen yang menggunakan ungkapan ini untuk menyatakan rasa lelah mereka setelah melakukan aktivitas tertentu. Ungkapan ini pun menjadi viral dan banyak dicari oleh netizen yang ingin mengekspresikan kelelahan mereka dengan cara yang kreatif.
Selain itu, frasa ‘lemes dumes’ juga dapat digunakan dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, seseorang bisa menggunakan ungkapan ini untuk menggambarkan perasaan lelah secara emosional atau mental setelah menghadapi tekanan atau masalah dalam hidupnya.
Dalam kesimpulannya, frasa ‘lemes dumes’ merupakan ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki makna lelah atau capek secara fisik maupun mental. Ungkapan ini sering digunakan di Yogyakarta dan sekitarnya untuk menyatakan kelelahan seseorang. Dalam perkembangannya, frasa ini pun menjadi viral di media sosial seperti TikTok dan banyak dicari oleh netizen sebagai ungkapan kreatif untuk menyatakan rasa lelah mereka.
Pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa di Yogyakarta dan sekitarnya
Di Yogyakarta dan sekitarnya, kata ‘dumes’ sering digunakan bersama dengan kata-kata lain seperti ‘lemes’, ‘capek’, atau ‘pegel’. Kata-kata ini mencerminkan perasaan lelah atau keletihan yang dialami seseorang. Namun, penggunaan pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa bukan hanya sekadar ungkapan kelelahan biasa. Lebih dari itu, pasangan kata ini menjadi ciri khas budaya percakapan di daerah tersebut.
Penggunaan pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ketika seseorang merasakan kelelahan setelah bekerja keras atau melakukan aktivitas fisik yang berat, mereka akan menggunakan pasangan kata ini untuk menggambarkan perasaannya. Contohnya, jika seseorang merasa sangat lelah setelah seharian bekerja di ladang padi, mereka akan mengatakan “Aku dumes-lemes” yang artinya “Aku sangat lelah”.
Netizen dari Yogyakarta dan sekitarnya lebih akrab dengan penggunaan pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa. Saat ini, tren video TikTok yang menggunakan istilah-istilah lokal sedang marak di media sosial. Banyak netizen dari luar daerah tertarik untuk mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut. Salah satunya adalah pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa.
Namun, jangan salah paham dengan penggunaan kata dumes dalam bahasa Jawa. Meskipun terdengar serupa, namun artinya berbeda dengan kata ‘dumeh’ yang memiliki arti kurang ajar atau kasar. Kata dumes dalam konteks ini hanya digunakan untuk menggambarkan perasaan kelelahan dan bukan sebagai penghinaan.
Jika kita melihat lebih dalam, pasangan kata dumes dalam bahasa Jawa juga mencerminkan sikap empati dan perhatian terhadap orang lain. Ketika seseorang mengatakan “Aku dumes-lemes”, mereka sebenarnya ingin menyampaikan pesan bahwa mereka telah bekerja keras dan merasakan lelah yang mendalam. Dengan menggunakan pasangan kata ini, mereka berharap orang lain bisa memahami kondisi mereka dan memberikan dukungan.
Penggunaan pasangan kata dumes juga menunjukkan kepekaan masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya terhadap kondisi fisik dan mental sesama. Mereka tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya.
Arti dari kata “dumes” dalam bahasa Jawa dan penggunaannya oleh netizen
Secara harfiah, “dumes” berarti lemah atau tidak bertenaga dalam bahasa Jawa. Namun, di dunia maya, terutama di platform TikTok, kata ini telah menjadi viral dan banyak dicari oleh netizen. Netizen menggunakan kata “dumes” untuk menyatakan perasaan lelah secara umum.
Kata “dumes” juga dapat digunakan untuk menggambarkan rasa malas atau kurang semangat. Ketika seseorang merasa tidak memiliki energi atau semangat yang cukup untuk melakukan suatu aktivitas, mereka bisa mengungkapkannya dengan menggunakan kata ini. Misalnya, jika seseorang menunda-nunda pekerjaan karena merasa malas atau kurang semangat, mereka bisa mengatakan bahwa mereka sedang “dumes”.
Penggunaan kata “dumes” oleh netizen mencerminkan ekspresi emosi mereka terhadap kelelahan atau ketidakberdayaan. Dalam era digital yang serba cepat seperti sekarang ini, banyak orang merasakan tekanan dan stres akibat tuntutan hidup yang tinggi. Netizen sering menggunakan kata “dumes” untuk mengekspresikan perasaan tersebut kepada teman-teman online mereka.
Meskipun arti asli dari kata “dumes” adalah lemah atau tidak bertenaga, penggunaannya dalam konteks media sosial telah meluas dan berkembang menjadi lebih luwes. Beberapa netizen mungkin menggunakan kata ini dengan maksud bercanda atau sebagai ungkapan spontan tanpa benar-benar merujuk pada arti harfiahnya. Hal ini menunjukkan bagaimana bahasa dan makna kata dapat berubah seiring dengan perkembangan budaya digital.
Sumber: TikTok
Jadi, jika Anda melihat kata “dumes” di media sosial atau mendengarnya dari teman-teman Anda, sekarang Anda tahu artinya dalam bahasa Jawa. Kata ini digunakan oleh netizen untuk menggambarkan perasaan lelah, malas, atau kurang semangat. Meskipun penggunaannya tidak selalu merujuk pada arti aslinya, kata “dumes” menjadi populer dan viral di platform TikTok karena banyak orang yang dapat merelakan diri mereka sendiri sebagai “dumes”.
Ning apa iki jenenge? Ning dalem atine masyarakat Jawa sing nggunakake kata “dumes” bisa njaluk kelelahan utawa ketidakberdayaan sing kudu dilawan. Sing penting, njaluk ngrasakake yen ora arep dipandhemi ana wong liyane kang lagi ‘dumes’. Kita mesthi ngerti yen kabeh wong iso ‘dumes’ ing sawijining wektu utawa liwat sawijining proyek.
10 Arti Kata Bahasa Gaul yang Sering Digunakan oleh Netizen
Netizen sering menggunakan frasa-frase seperti “santuy”, “kepo”, dan “baper”. Kata-kata ini merupakan bagian dari bahasa gaul yang populer di kalangan pengguna internet.
Ketika seseorang mengatakan “santuy”, artinya mereka merasa tenang, tidak terlalu khawatir atau cemas dengan suatu situasi. Frasa ini sering digunakan untuk menunjukkan sikap yang santai dan tidak terburu-buru. Contohnya, saat seorang teman bertanya apakah kamu sudah mengerjakan tugas kuliah, kamu bisa menjawab dengan santai, “Sudah santuy aja, masih ada waktu.”
Selanjutnya, kata “kepo” juga sering digunakan oleh netizen. Arti dari kata ini adalah rasa ingin tahu yang berlebihan atau ikut campur dalam urusan orang lain. Jadi jika kamu melihat komentar netizen yang bertanya-tanya tentang kehidupan pribadi seseorang di media sosial, itu tandanya mereka sedang “kepo” atau ingin tahu lebih banyak.
Tak kalah populer adalah kata “baper”. Istilah ini berasal dari singkatan ‘bawa perasaan’. Ketika seseorang mengatakan bahwa dia ‘baper’, berarti dia merasakan perasaan yang kuat dan emosional terhadap sesuatu atau seseorang. Misalnya, ketika melihat foto pasangan romantis di media sosial, netizen mungkin akan berkomentar dengan emoji hati dan menulis caption ‘Baper deh!’.
Selain itu, terdapat juga kata-kata seperti “galau”, “jomblo”, dan “gapapa” yang sering digunakan oleh netizen. Kata “galau” merujuk pada perasaan bimbang, sedih, atau kebingungan dalam menghadapi suatu masalah. Sedangkan istilah “jomblo” digunakan untuk menyebut seseorang yang belum memiliki pasangan atau masih sendiri. Frase “gapapa” adalah singkatan dari ‘tidak apa-apa’ dan sering digunakan untuk menunjukkan ketenangan atau keterimaan terhadap suatu situasi.
Tidak hanya itu, ada pula frasa-frase seperti “cuan”, “hits”, dan “viral” yang sering muncul dalam percakapan online. Netizen menggunakan kata “cuan” untuk menyebut keuntungan finansial atau kesuksesan dalam bisnis. Sedangkan kata “hits” mengacu pada sesuatu yang populer atau banyak diminati orang. Dan tentunya, kata “viral” merujuk pada konten yang mendapatkan popularitas secara cepat di media sosial.
Selain frasa-frasa tersebut, ada juga istilah slang seperti “woles”, “nyantai”, dan “asoy” yang sering digunakan oleh netizen.
Relevansi pemahaman arti kata dumes dalam kehidupan sehari-hari
Memahami arti kata “dumes” dapat membantu kita memahami ekspresi lelah atau keletihan orang lain. Kata ini telah menjadi viral di TikTok dan banyak dicari oleh netizen. Namun, apa sebenarnya arti dari kata “dumes” ini?
Pertama-tama, penggunaan kata ini juga dapat memberikan wawasan tentang budaya percakapan di Yogyakarta dan sekitarnya. Dalam bahasa Jawa, “dumes” memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar lelah atau keletihan. Ia mencerminkan perasaan tidak bersemangat, kurang semangat, atau bahkan rasa malas yang melanda seseorang.
Mengetahui makna dari frasa ‘lemes dumes’ dapat membantu kita berkomunikasi dengan lebih baik dalam konteks yang relevan. Misalnya, ketika teman kita terlihat lesu dan kurang semangat, kita bisa menggunakan kata ini untuk mengungkapkan empati dan menunjukkan bahwa kita memahami perasaannya. Hal ini akan membuat hubungan sosial menjadi lebih dekat dan saling mendukung.
Selain itu, pemahaman arti kata “dumes” juga bisa meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan lelah atau kurang semangat pada diri sendiri. Ketika merasa demotivasi atau stres, kita bisa menggunakan kata ini untuk menggambarkan kondisi emosional yang sedang kita alami kepada orang lain. Dengan begitu, mereka pun bisa memberikan dukungan dan mungkin membantu mencari solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata “dumes” juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam situasi tertentu. Misalnya, ketika kita ingin mengekspresikan rasa lelah setelah menjalani aktivitas yang melelahkan selama minggu kerja yang panjang. Kata ini bisa menjadi pengganti kata-kata formal seperti “lelah” atau “capek” sehingga percakapan terasa lebih santai dan akrab.
Dalam konteks budaya Jawa, pemahaman arti kata “dumes” juga dapat membantu kita mempelajari lebih lanjut tentang bahasa dan tradisi daerah tersebut. Ini adalah kesempatan untuk merasakan kekayaan budaya Indonesia dan meningkatkan pemahaman kita terhadap variasi bahasa di negara ini.
Secara keseluruhan, pemahaman arti kata “dumes” memiliki relevansi yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Selain membantu kita memahami perasaan orang lain dan berkomunikasi dengan lebih baik, kata ini juga memberikan wawasan tentang budaya percakapan di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dalam artikel ini, kita telah membahas fenomena viral TikTok dengan arti kata “dumes” dalam bahasa Jawa. Kita juga telah mempelajari makna dari frasa ‘lemes dumes’ dalam bahasa Jawa, serta penggunaan pasangan kata “dumes” dalam bahasa Jawa di Yogyakarta dan sekitarnya. Selain itu, kita juga telah mengetahui arti dari kata “dumes” dalam bahasa Jawa dan bagaimana penggunaannya oleh netizen. Artikel ini juga memberikan informasi mengenai 10 arti kata bahasa gaul yang sering digunakan oleh netizen, serta relevansi pemahaman arti kata “dumes” dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui artikel ini, kamu dapat lebih memahami fenomena viral yang terjadi di media sosial seperti TikTok dan bagaimana budaya lokal seperti bahasa Jawa menjadi populer di kalangan netizen. Kamu juga dapat memperluas kosakata dan pemahamanmu tentang istilah-istilah gaul yang sering digunakan oleh netizen saat berkomunikasi online. Dengan begitu, kamu akan lebih siap untuk terlibat aktif dalam percakapan online dan mengikuti tren terkini di dunia digital.
Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi lebih lanjut tentang budaya digital dan perkembangan bahasa gaul di media sosial. Terus ikuti tren terbaru, tingkatkan pemahamanmu tentang kosakata baru, dan jadilah bagian dari komunitas online yang semakin berkembang pesat. Selamat berselancar di dunia digital yang penuh dengan kejutan dan keseruan!
FAQs
Apa itu TikTok?
TikTok adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi video singkat. Pengguna dapat menambahkan musik, efek khusus, dan filter pada video mereka. TikTok sangat populer di kalangan remaja dan telah menjadi fenomena global.
Bagaimana cara menggunakan kata “dumes” dalam percakapan sehari-hari?
Kata “dumes” merupakan istilah gaul dalam bahasa Jawa yang artinya mirip dengan “tidak enak badan” atau “lemas”. Kamu bisa menggunakan kata ini ketika merasa tidak fit atau kurang energi. Misalnya, “Aku lagi dumes nih, nggak kuat jalan-jalan.”
Mengapa istilah-istilah gaul sering digunakan di media sosial?
Istilah-istilah gaul sering digunakan di media sosial karena mereka memberikan cara baru untuk berkomunikasi secara singkat dan mengekspresikan diri. Mereka juga membantu membangun ikatan antara pengguna dengan minat dan budaya yang sama.
Apakah pemahaman kosakata gaul penting dalam kehidupan sehari-hari?
Pemahaman kosakata gaul dapat membantu kamu terhubung dengan teman sebaya dan mengikuti tren terbaru. Meskipun tidak selalu penting secara formal, pemahaman kosakata gaul bisa meningkatkan kemampuanmu dalam berkomunikasi di era digital.
Dapatkah saya menggunakan istilah-istilah gaul dalam percakapan formal?
Istilah-istilah gaul biasanya digunakan dalam konteks informal atau santai. Sebaiknya hindari menggunakannya dalam percakapan formal, seperti saat berbicara dengan atasan atau dalam situasi resmi lainnya.
